Berita Pilihan

Bagaimana Proyek Thiago Motta di Juventus Runtuh Hanya dalam 300 Hari

Bagaimana Proyek Thiago Motta di Juventus Runtuh Hanya dalam 300 Hari

Pengantar: Perjalanan Singkat Proyek Thiago Motta di Juventus

Sepak bola Italia kembali menjadi pusat perhatian dengan kisah dramatis yang menimpa Juventus, salah satu klub terbesar di Serie A. Pada awal musim 2024/2025, Juventus melakukan perubahan besar dengan menunjuk pelatih asal Brasil, Thiago Motta, sebagai solusi untuk mengembalikan kejayaan klub yang sempat terpuruk beberapa tahun terakhir. Harapan besar pun diemban kepada pelatih yang dikenal dengan gaya permainan menyerang dan pendekatan taktis modern ini. Namun, tak disangka, perjalanan Motta di Juventus berlangsung sangat singkat, hanya dalam waktu kurang dari 300 hari, proyek tersebut akhirnya runtuh dan berujung pada pemecatannya. Artikel ini akan membahas secara lengkap perjalanan singkat, tantangan, serta faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan proyek Thiago Motta di Juventus, sekaligus menyoroti masa depan klub yang saat ini sedang dalam proses pemulihan.

Awal yang Menjanjikan: Kedatangan dan Harapan Besar

Ketika Juventus resmi mengumumkan penunjukan Thiago Motta sebagai pelatih utama pada 12 Juni 2024, publik dan pecinta sepak bola di Indonesia maupun global memberikan respons positif. Pelatih berusia 41 tahun ini dikenal sebagai pemain yang pernah membela klub-klub besar Eropa seperti PSG dan Inter Milan, serta memiliki pengalaman sebagai asisten pelatih di berbagai klub top. Juventus, yang saat itu tengah mencari sosok yang mampu membangun kembali kekuatan mereka, berharap Motta bisa membawa perubahan signifikan.

Dalam beberapa pertandingan awal musim, Juventus menunjukkan potensi positif. Mereka mampu menaklukkan tim-tim kuat seperti Manchester City dan RB Leipzig di Liga Champions, yang menjadi indikator bahwa tim ini memiliki kualitas dan mental juara. Kemenangan 3-2 atas Leipzig di bulan Oktober, di tengah kondisi sulit, menjadi salah satu momen terbaik yang menambah optimisme suporter, terutama karena Juventus harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Gleison Bremer mengalami cedera parah.

Kinerja Thiago Motta di Juventus: Momen Positif dan Tantangan

Seiring berjalannya waktu, performa Juventus di bawah asuhan Motta menunjukkan pola yang beragam. Di satu sisi, mereka mampu meraih hasil positif di kompetisi Eropa, tetapi di sisi lain, performa di Liga Serie A mulai menurun. Setelah kemenangan penting di Liga Champions, performa mereka di kompetisi domestik justru terhambat oleh hasil imbang melawan tim-tim di papan bawah seperti Venezia, Cagliari, dan Parma. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan tim dan kurangnya konsistensi dalam permainan.

Selain itu, di awal tahun 2025, situasi semakin memburuk. Juventus tersingkir dari Supercoppa Italia setelah dikalahkan oleh AC Milan yang baru saja menunjuk Sergio Conceiçao sebagai pelatih baru. Kekalahan ini diikuti dengan eliminasi dari kompetisi tertinggi Eropa, Liga Champions, oleh PSV Eindhoven, yang menandai akhir dari perjalanan mereka di kompetisi tersebut musim ini. Kekalahan memalukan 4-0 dari Atalanta di Serie A menjadi pukulan berat bagi moral tim dan menandai titik terendah dalam perjalanan Motta di Juventus.

Masalah Internal yang Menghambat Performa Juventus

Selain faktor di lapangan, masalah internal di skuat Juventus juga menjadi hambatan utama. Salah satu kehilangan besar terjadi saat hengkangnya kapten dan pemimpin tim, Danilo, pada bulan Januari. Kepergian pemain asal Brasil ini meninggalkan kekosongan di ruang ganti, klasemen sementara liga inggris yang berdampak pada atmosfer dan kepemimpinan di dalam tim. Selain itu, beberapa pemain penting seperti Wojciech Szczęsny dan Federico Chiesa lebih dulu dilepas di awal musim, meninggalkan Juventus dengan skuad yang perlu waktu adaptasi.

Pelatih Motta sendiri sempat mengalami dilematis dalam menentukan kapten tim. Ia menunda pengumuman kapten hingga akhirnya memilih Manuel Locatelli, meskipun sempat memberikan ban transfer liga inggris kapten kepada pemain lain seperti Federico Gatti dan Teun Koopmeiners. Keputusan ini tidak selalu diterima baik oleh seluruh pemain, terutama oleh Dusan Vlahovic yang selama ini menjadi salah satu pemain bintang klub. Setelah kedatangan Randal Kolo Muani dari PSG, Vlahovic lebih sering berada di bangku cadangan dan jarang tampil sejak awal musim, yang menimbulkan ketegangan di ruang ganti.

Situasi ini memunculkan konflik internal, termasuk insiden ketegangan antara Motta dan Vlahovic saat pertandingan melawan Milan di Supercoppa Italia, di mana keduanya sempat bersitegang. Konflik ini memperlihatkan adanya ketidakcocokan dalam manajemen tim dan mempengaruhi performa di lapangan.

Keruntuhan Proyek Pelatih Thiago Motta

Faktor utama yang akhirnya memutuskan nasib Thiago Motta di Juventus adalah performa buruk di akhir musim dan hasil-hasil transfer liga inggris yang memprihatinkan. Manajemen klub, yang awalnya menunjukkan keyakinan, mulai meragukan arah dan langkah yang diambil pelatih asal Brasil ini. Cristiano Giuntoli, direktur olahraga Juventus, sempat menegaskan bahwa klub tetap percaya pada kemampuan Motta. Akan tetapi, setelah melakukan pertemuan dengan pemilik klub, John Elkann, keputusan untuk memberhentikan pelatih ini akhirnya diambil.

Hasil akhir yang menjadi penentu adalah catatan buruk Juventus di klasemen sementara Serie A. Mereka saat ini hanya mengumpulkan 52 poin dari 29 pertandingan, yang merupakan salah satu catatan terburuk dalam 13 tahun terakhir. Kekalahan telak 4-0 dari Atalanta di akhir musim menjadi penanda bahwa proyek Motta di Juventus tidak mencapai target yang diharapkan.

Selain itu, pembelian pemain-pemain baru seperti Douglas Luiz, Teun Koopmeiners, dan Nico Gonzalez belum menunjukkan kontribusi signifikan. Beberapa dari mereka justru belum mampu memenuhi ekspektasi, sementara sejumlah pemain yang dilepas justru menunjukkan perkembangan positif di klub lain. Keputusan ini memperlihatkan adanya ketidakcocokan antara rencana manajemen dan kebutuhan tim.

Sekarang, Juventus tengah mencari pelatih pengganti yang mampu menyelamatkan sisa musim dan klasemen sementara liga inggris mengembalikan performa tim ke jalur kemenangan. Igor Tudor, pelatih asal Kroasia yang sebelumnya pernah membawa Hajduk Split dan Marseille meraih hasil positif, kini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan diri skuad Juventus agar bisa finis di posisi empat besar dan memastikan tiket Liga Champions musim depan.

Analisis Performa Pemain Kunci dan Statistik Terbaru

Sebagai tambahan, berikut adalah data performa lima pertandingan terakhir sejumlah pemain utama Juventus hingga Oktober 2023, yang menggambarkan kondisi dan kontribusi mereka di lapangan:

Pemain Pertandingan Menit Main Gol Assist Rating
Dusan Vlahovic Leipzig (Liga Champions) 90 1 0 6.8
Manuel Locatelli Venezia 85 0 1 7.2
Randal Kolo Muani Cagliari 78 0 0 6.9
Federico Gatti Parma 80 0 0 6.5
Teun Koopmeiners Leipzig (Liga Champions) 75 0 1 6.7

Data ini menunjukkan bahwa performa pemain-pemain utama Juventus bervariasi, dan tidak ada yang tampil konsisten secara maksimal, yang menjadi salah satu faktor utama kegagalan mereka di musim ini.

Masa Depan Juventus dan Rencana Penggantian Pelatih

Seiring berakhirnya masa singkat Thiago Motta di Juventus, manajemen klub kini tengah fokus mencari pelatih baru yang mampu memulihkan kepercayaan diri tim dan memperbaiki posisi di klasemen sementara liga. Igor Tudor, pelatih asal Kroasia yang pernah membawa Marseille meraih hasil positif, menjadi kandidat utama yang diharapkan mampu membawa Juventus kembali ke jadwal liga primer inggris jalur kemenangan dan bersaing di kompetisi tingkat atas.

Selain itu, rencana transfer dan strategi penguatan jadwal liga primer inggris skuad akan menjadi fokus utama dalam beberapa bulan ke depan. Klub juga akan memantau perkembangan pemain muda dan memperkuat lini serang serta pertahanan agar bisa bersaing lebih kompetitif di masa mendatang.

Bagi pecinta sepak bola Indonesia yang mengikuti perkembangan Liga Italia, situasi di Juventus ini menjadi contoh pentingnya manajemen tim, strategi bermain, dan kestabilan internal dalam meraih keberhasilan jangka panjang. Nonton bola online dan live score pertandingan Juventus di musim ini menjadi cara terbaik untuk mengikuti perkembangan tim secara langsung dan real-time.